Skip to main content

Tentang Tourist vs Traveler : Apa perbedaan dan persamaannya.?

Belakangan sangat ramai diperbicangkan apa sih itu tourist dan apa itu traveler. Berbagai macam ahli designerpun menjawabnya dengan gambar-gambar unik dan menarik. Ada juga yang menjawabnya dengan sangat singkat padat tapi absurd. Hehehe

Menurutmu tourist itu yang mana
dan traveler itu yang mana
Hayyo

Saya suja yang absird.

Baiklah ini dia perbedaan dan persamaan tourist dan Traveler

OBJECT
TOURIS
TRAVELER
Kamera
Sibuk mengabadikan setiap moment yang dilaluinya, Selfie itu wajib
Lebih menikatinya. Satu cekregg saja sudah cudah cukup. Ia lebih percaya pada pulpen dan kertas ketimbang photo
Fashion
Kebanyakan kaos mereka bertuliskan I LOVE LOMBOK, I Love Bali, I Love NY dan lain-lain
Sibuk mencari tahu pakaian adat setempat, kemudian sangat tertarik untuk menyesuaikan diri
Bepergian
Touris sibuk nyari guider, pemandu dan sebagainya. Tidur di hotel dan penginapan bagus
Jalan saja kemana angin membawa kaki melangkah. Bila harus bermalam di trotoar maka bermalamlah disana
Perlengkapan
Pasti ada buku panduan
Buku panduan itu tidak terlalu pening
Rekomendasi
Bertanya pada buku panduan
Bertanya pada penduduk setempat
Prioritas
Pemandangan setempat adalah no. 1
Yang no. 1 itu ya keunikan orang lokalnya. Mau pemandangannya kurang menarik. Yang penting dapat belajar hal-hal baru
Tujuan
Bepergian itu lburan
Bepergian itu belajar tentang hidup dan hal-hal baru
Makna
Turis mengejar kenikmatan dari apa yang mereka lihat dalam guide book
Traveler mendapat kenikmatan dari sesuatu yang baru saja dipelajarinya
Pulang
Turis pulang membawa ratusan foto
Traveler pulang membawa ratusan pengalaman dan cara pandang yang baru.

Sedang persamaan Tourist dan Traveler adalah: Sama-Sama Mausia dan SAMA-SAMA BEPERGIAN ! Upps

Aku termasuk tourist nggak ya? perasaan rambutku kasar dan gk pirang? hehehe

Absurd lagi nih.

Comments

Popular posts from this blog

Pesona Lombok: ngadem di Kaki Gunung Rinjani

Pesona Lombok: Air Terjun 'Jeruk Manis' di Kawasan TNGR Taman Nasional Gunung Rinjani Lombok itu, ehhem. Kalau misalkan ia terkenal dengan pariwsisata pantainya yang wow, itu tentu benar sekali. Tapi bro, wisata lombok itu tak hanya tentang pasir putih saja, tak hanya tentang Pantai Pink, Gili Trawangan, Gili Air, Gili Kondo, dan Gili-Gili lainnya. Ada yang mesti kalian coba bila datang nge-trave, nge-tourist- atau nge-wisata ke Lombok. Keindahan yang diumbarpun, maksud saya yang ditawarkan oleh wsisata selain pantai-pantai di Lombok tentu tak kalah wow. Salah satunya adalah wisata air terjun. Seggerrrrr.. Dinggiiinnn. Mantabbb. adalah beberapa sensasi yang akan kalian rasakan dan ceritakan ke orang-orang. Seperti kami hari ini. Niatannya sih cuma mau sunrise doang di pantai Labuhan Haji sama anak-anak Teater Gerimis SMAN 2 Selong, tapi salah satu diantara kami ngeluh, padahal kan sedang libur panjang tuh, masak pantai-pantai terus, sesekali ngadem kemana kek. Hm.. "

Dear Galaksi Bima Sakti

Dear Milky Way! Tiba-tiba saja saya ingin menulis sesuatu yang lembut untukmu, sesuatu yang membuatku menangis bilahari aku mulai berfikir tentang kemana arah tujuan dan cita-cita hidup. Di sistemmu yang massif dan terikat gaya tarik menarik. Diantara bintang-bintang, neutron, gas dan maha debu yang belum dimengerti seutuhnya, disanalah aku tersesa4t dengan segala amarah dan hasratku. Ya disanalah aku menjalani hidup. Menjalani hari-hari yang selalu saja ingin lebih dari sebelumnya. Ingin lebih berilmulah, ingin lebih majulah, ingin lebih kaya dan berkuasa terhadap orang lain bahkan terhadap diriku sendiriku. Lantas sebenarnya apa yang sedang ditawarkan oleh hidup? Janji manis seperti apa yang diiming-imingi sehingga kadang aku selalu berusaha melampaui batasku sebagai makhluk yang katanya sempurna tetapi tak pernah bisa sempurna. Atau jangan-jangan, janji-janji manis  itu jauh lebih luas dari jutaan titik yang sedang mengabur di otakku saat ini. Tuhan! Baru-baru ini aku me

Pagi Dan Keterjagaan Malam

Pagi dan Keterjaagaan Pagi, sebuah pertanyan tiba-tiba menusuk ke ubunku. Ia tak mampu kujawab sebagaimana biasa. Duh betapa ruginya melewati sebuah niscaya yaang begitu manis dan memanjakan pendangan. dan kita seringkali bertanya pada mlam-malam panjang. Apakah pagiku akan hilang percuma? Di sebuah keterjagaan yang suntuk. Kita berbicara pada tubuh kita yang yang perlahan kehilangan gairah. Begitupun tentang hasrat yang tak mampu terjawab. Kitaa kadang memaksaakan kehendak kita selaku manusia biasa. Memang itulah manusia. Kadaang luput dari keterbatasan-keterbataas. Kita hanya tau bahwa suatu saat kitaa akan mengerang kesakitan. Dan celakanya. kita hanya akan menyadari itu beberapa saat. Setelah itu, kita selalu membiarakannya diterbangkan rasa baikan sebentar, tanpa mau menyangka bahwa suatu saat rasa sakit itu akan berulang dan berulang. Selaamat pagi. hidup akan lebih agung bila pagi terus kita pertanyakan pada diri.